Baja merupakan gabungan dua unsur, besi dan karbon. Baja yang dipecah dipecah menjadi empat jenis dan kemudian pada jenis tersebut baja dipecah menjadi beberapa tingkatan. Ada empat jenis baja utama, Baja Karbon, Baja Paduan, Baja Tahan Karat, Baja Perkakas. Setiap jenis baja yang berbeda memiliki karakteristik unik yang membuatnya digunakan di bidangnya masing-masing.
Baja Karbon
Baja karbon adalah jenis baja yang paling umum, menyumbang sekitar 90% produksi baja. Baja karbon biasanya mengandung hingga 2% karbon. Baja karbon dibagi menjadi tiga sub kategori utama, baja karbon rendah, juga dikenal sebagai baja ringan, baja karbon sedang, dan baja karbon tinggi. Istilah baja karbon juga dapat digunakan sebagai istilah umum untuk baja yang bukan baja tahan karat.
Baja Paduan
Baja Paduan menggunakan berbagai jenis elemen untuk mempengaruhi karakteristik logam. Unsur yang umum adalah kromium, nikel, tembaga, molibdenum, vanadium, dan aluminium. Elemen-elemen ini digunakan untuk mengubah keuletan, kekuatan, kemampuan mesin, dan ketahanan terhadap korosi. Baja paduan dapat memiliki kandungan hingga 50% dari beratnya
Baja Tahan Karat
Baja tahan karat adalah baja pilihan untuk aplikasi yang bersifat korosif. Baja tahan karat harus mengandung kromium, biasanya sekitar 11-12%. Untuk diklasifikasikan sebagai baja tahan karat, baja tersebut harus memiliki kandungan kromium minimal 10,5%. Baja tahan karat mudah dikenali dari kemilaunya dan umumnya digunakan dalam industri makanan, medis, keras, dan arsitektur.
Baja Perkakas
Baja perkakas biasanya digunakan dalam peralatan pemotongan dan pengeboran karena ketahanan panas dan kekerasan yang lebih tinggi yang didapat dari paduan yang ada di dalamnya. Baja perkakas umumnya mengandung tungsten, molibdenum, kobalt, dan vanadium. Ada 6 tingkatan baja perkakas, pengerasan udara, pengerasan air, tipe D, pengerjaan panas, tipe tahan guncangan, dan pengerasan oli.